Kala semerbak hati berguguran
Dia hadir...
Bagai atap pelindung
Dari teriknya surya, Terjangan angin, Tetesan hujan dan hawa dingin
Bagai nakhoda
Yang menjaga kemudi, yang mengatur arah dan tujuan yang benar
Kurengkuh dalam jiwaku
Kurasakan getaran dari denyut Ruhku
Indahnya Ayat-ayat pertobatan itu
Kurasakan dari denyut Nafasku
Indahnya percikan nikmat itu
Yang sanggup membuatku : Tersenyum kala terluka
Menangis kala bahagia
Bersedih kala bersama
Tertawa kala berpisah
Karena cinta ya cinta
Kamis, 13 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mantab Blognya
BalasHapuswww.ahur
thanks k :)
BalasHapusbaru coba-coba... learning by doing ^_^
umpat manyumbang puisi dinglah ....
BalasHapusjudulnya "pohon layu"
Anak pohon berdaun kuning
Layu dalam kebasahan
Oleh hujan berkepanjangan
Tenggelam tinggal puing
Akar layung
Dibawah lembayung
Tak hijau tapi kuning
Hampir mati terpatung
Merembes air keluar
Dari kulit yang tidak kelar
Bunganya tak lagi mekar
Seperti dahulu, kekar
Layung diatas palung
Tercabut akar, mengambang
Menunggu kehidupan lain menyambang
Atau mati terbuang
"ding blog kamu dah ku tautkan ke blog aku. coba cek ajah di blognya abang " http://varfin.wordpress.com/ "